KARYA ILMIAH
KERANGKA PENYUSUNAN DAN TEKNIK PENYUSUNANNYA
BAB I
PENDAHULUAN
Karya
tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata
kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh
dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan.
Karya
tulis ada yang berbentuk ilmiah dan non-ilmiah. Contoh karya tulis
ilmiah yaitu skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain. Sedangkan karya
tulis non-ilmiah yaitu cerpen, puisi, dan, lain-lain.
Secara luas karya tulis yang berupa ilmiah akan dijelaskan di makalah kami sebagai berikut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :
1.Dalam
buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi
disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan
berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode
ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan
yang muncul sebelumnya
2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi
penulisan yang baik dan benar.
3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah
adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati
oleh masyarakat keilmuan.
Dari berbagai macam pengertian karya
ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam
makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang
ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan
menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan
yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan
berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari
suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun
kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus
berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah
disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus
ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat
akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang
objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan
kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah
tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki
persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo
yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah
sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut :
1.Menyajikan fakta secara objektif
2.Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.Disusun secara sistematis
4.Cenderung bersifat induktif.
5.Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.Menghindari tindakan yang manifilatif .
7.Bersifat ekspositiris maupun argumentatif
Untuk
memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang
ada dalam suatu penelitian, penulisankarya ilmiah harus menggali
khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang
relevan dengan permsalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan
karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat
konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut.
B. Jenis Karya Ilmiah.
Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu
hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah
materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah
tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi
dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1. Karya iImiah Pendidikan
Karya
ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta
sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah
pendidikan terdiri dari:
a. Paper (Karya Tulis).
Paper atau lebih
populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan
atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu
ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.
Tujuan
pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari
dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper
ini agak di perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I
Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan
Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
b. Pra Skripsi
Pra
Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai
persyaratan mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan
bagi mahasiswa pada jenja0ng akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3) .
Format
tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran,
permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode
penelitian). Bab II gambaran umum ( menceritakan keadaan di lokasi
penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian, Bab III
deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian).
Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian).
Bab V penutup ( kesimpulan penelitian dan saran )
c. Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta- fakta empiris-objektif baik berdasarkan peneliian
langsung (observasi lapangan ) maupun penelitian tidak langsung ( study
kepustakaan) skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana
S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis.
d. Thesis
Thesis adalah suatu
karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis
merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).
Penulisan
thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi
guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah
master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu
penelitian secara mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis
tersebut.
e. Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah
yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.
Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan
tinggi, desertasi berisi tentang hasil penemuan-penemuan penulis dengan
menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu hal yang
dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat
orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar
Doktor.
2. Karya ilmiah Penelitian.
A, Makalah seminar.
1. Naskah Seminar
Naskah
Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas
suatu permasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah
ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan
dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau
dibicarakan dalam seminar .
2. Naskah Bersambung
Naskah
Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa
disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai
judul atau title dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya
penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada
saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
B. Laporan hasil penelitian
Laporan
adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya
dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan
sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan
penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
C. Jurnal penelitian
Jurnal
penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal
penilitian dan resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur
continue) dan mendapatkan nomor dari perpustakaannasional berupa
ISSN(international standard serial number).
C. Kerangka Penyusunan Karya ilmiah
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1. Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dantujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12.
BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek
penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian,
prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat
dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran
D. Teknik Penyusunan Karya ilmiah
Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah.
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan data.
3. Tahap Pengorganisasian.
4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
5. Tahap Penyajian.
1.Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
i.Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
ii.Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
iii.Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
iv.Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
v.Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
vi.Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.Pembatasan topik atau penentuan judul
i.Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
ii.Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
iii.Penentuan
judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang
mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa),
where (dimana) dan how (bagaimana).
c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
i.Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
ii.Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
iii.Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.
2.Tahap penulisan data
a.Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi.
b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a.Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya
ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan
sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap ini bertujuan untuk :
a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara
tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.Mengedit setiap bahasa yang
ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang
efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai
EYD.
5.Tahap Penyajian
a.Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
i.Segi kerapian dan kebersihan.
ii.Tata
letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal
padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
iii.Memakai standar yang
berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan,
catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
BAB III
PENUTUP
Disemua
uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal
yang harus dicermati. Pertama , sebuah karya ilmiah sebagai mana dalam
makalah ini adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya tersebut merupakan
sebuah gagasan lengkap, yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja.
Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis diharapkan mampu untuk
mengkomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan
gambling agar mudah dipahami. Kedua, menulis karya ilmiah berbeda dengan
karya imajinatif. Persiapan yang seksama dan pemikiran yang matang dan
runtut perlu diperhatikan. Ketiga, dalam menyampaikan pemikirannya,
penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di
sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri.
Keempat, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah
bahasa,. Bahasa sebuah sistem komunikasi memiliki aturan- aturan sendiri
sekalipun sistem itu terus berkembang. Terakhir adalah masalah tanggung
jawab, sekalipun kata ini tidak banyak muncul dalam buku ini,
tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang
penulis mempunyai berbagai tanggung jawab.
Dalam menulis kerangka
tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam
tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal ilmiah antara lain, judul tulisan,
nama dan alamat penulis, abstrak, pengantar, permasalahan penelitian,
bahan dan cara penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, ucapan terima
kasih, dan daftar putaka.
Refrensi:
http://tiachiscaanggraeni.blogspot.nl/2011/04/kerangka-karangan-ilmiah_08.html?m=1
Senin, 16 Juni 2014
Sabtu, 14 Juni 2014
Postest : Susunan Staf
Soal:
Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek.
Jawab:
Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek.
Jawab:
Dalam bukunya “The Psychology of
Computer Programming”,
G. Weinberg menyatakan bahwa
motivator terbesar dari seorang
programmer adalah mempelajari hal
baru. Selalu berikan tugas yang
lebih menantang dari tugas
sebelumnya. Tetapi jangan memberikan
sebuah tugas yang rumit untuk
Programmer Pemula – mungkin tidak
akan selesai, dan tugas yang rumit
ini pun juga tidak akan
terselesaikan oleh para ahli.
Jika ada tugas-tugas yang
berhubungan, berikan pada orang yang
sama. Jika ada program yang
berhubungan dengan program lain,
berikan program ini kepada seseorang
pada posisi yang sama (atau 2
orang yang sangat dekat).
Berikan tugas-tugas yang kritis dan
tugas-tugas yang sulit kepada
orang yang paling diandalkan. Orang
yang dapat diandalkan
bukanlah “Ahli” yang dapat
menyelesaikan tugas dalam 2 hari, tetapi
orang tersebut menyelesaikan dalam 4
atau 10 hari tergantung pada
mood orang tersebut. Orang yang dapat
diandalkan berkata “Tugas
ini akan selesai 5 hari”, dan selama
waktu itulah yang diperlukan.
Jangan memberikan tugas yang membuat
seseorang menjadi tidak
disiplin. IBM telah menemukan bahwa
sebuah organisasi dimana
Kepala Tim Programmer / Chief Programmer
Team (CPT)
sangat
produktif. Dengan metode CPT, seorang
kepala ahli programmer
melakukan semua pengkodean yang rumit
(80%), dibantu oleh para
pemula untuk pengkodean yang lebih
mudah (20%). Tetapi jika
ketua pergi, maka anak buah akan
menghilang.
Untuk mencegah hal ini, IBM biasanya
menggunakan sebuah sistem
bersahabat, dimana seorang programmer
ditugaskan untuk bekerja
dengan sangat dekat dengan kepala
programmer, membantu dan
berbagi muatan pekerjaan jika
mungkin, dan mempelajari semua hal
yang diketahui oleh kepala programmer.
Pretest : Susunan Staf
Soal:
Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek? Jelaskan.
Jawab:
1.Manajer Proyek (Project Manager)
PM adalah posisi pertama yang harus diisi. Pekerjaan ini diisi ketika proyek masih sekilas di mata orang, karena PM yang pertama menentukan apakah sebuah proyek dapat dikerjakan atau tidak. Manajer tingkat atas menugaskan PM. Mereka mencari seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Keahliankeahlian lain yang mereka cari adalah pengetahuan tentang manajemen proyek, kemampuan mengorganisasi, dan keahlian teknik.
Kadang-kadang pekerjaan PM membutuhkan aksi yang tidak umum seperti berkata “Tidak” untuk perubahan permintaan yang menyimpang, mengumumkan kesalahan, atau mendisiplinkan orang orang. PM harus mengetahui orang-orang yang terlibat sama seperti
dalam politik, prosedur-prosedur pemakaian, dan proyek perusahaan.Keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah kepemimpinan yang luas, kemampuan bernegosiasi dan diplomasi.
2.Pimpinan Proyek (Project Leader)
Pimpinan Proyek adalah posisi kedua yang harus diisi. Sangatlah baik jika PM memilih orang ini. Pertama, PM harus bernegosiasi dengan Manajer Fungsional untuk tugas-tugas PL, kemudian yakinkan PL untuk bergabung dalam tim. PL terdaftar pada proposal karena
banyak detail proposal dikerjakan oleh PL. Pekerjaan ini sangat bersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik. Jangan mencari orang yang tidak mempunyai pendirian. Lebih baik mencari orang yang dapat mengingat pembuatan detail keseluruhan proyek tersebut. PL juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. PL akan memimpin keseluruhan wawancara dengan user dan menjadi pengawas harian bagi programmer.
3.Programmer
PM dan PL akan mulai berpikir tantang siapa yang dapat membentuk tim pemrograman dan bertanya pada Manajemen Fungsional (jika diperlukan) tentang kemampuan orang-orang ini (Programmer). Kemudian, ketika kontrak ditandatangani, mulailah mengumpulkan tim programmer Anda. Pertama pilihlah Programmer dengan kemampuan pemrogramannya.
Sebagai tambahan carilah keterangan tentang pengalaman mereka, tetapi bukan seseorang yang sudah melakukan hal yang sama selama 5 kali berturut-turut – orang ini akan bosan. Jika kandidat tersebut tidak memiliki pengalaman yang sesuai, hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah latar belakang tentang sistem operasi, atau hal lainnya.
4.Programmer Ahli (The Guru Programmer)
Gaya hidup baru telah berevolusi sejak komputer ditemukan. Hal ini adalah Programmer Ahli atau “Hacker”. Orang ini bekerja secara misterius, pada jam-jam yang aneh; suka menentang dan tidak mau diatur, hanya ingin mengerjakan tugas sesuai dengan keinginanya. Tetapi ahli dalam bidangnya, dapat membuat program tugas-tugas yang rumit 10 kali lebih cepat dari orang lain. Disarankan jika Anda memiliki orang ini, organisasikan sebuah tim dan 1 ahli ini dikelilingi oleh para pemula. Hal ini akan sukses jika ahli tersebut senang menjelaskan sesuatu kepada orang lain (seperti yang biasa mereka lakukan) – para pemula akan belajar dari ahli ini.
5.Programmer Pemula (The Junior Programmer)
Programmer pemula biasanya memiliki bakat dan mempunyai keinginan untuk membuktikan diri mereka. Ada dua keahlian, bagaimanapun itu tidak selalu diajarkan di sekolah : komunikasi tim dan komunikasi manajemen. Selalu ada kompetisi di sekolah. Bahkan pada sebuah tim proyek, para siswa tidak membantu diantara sesama mereka. Mereka mungkin tidak diajarkan untuk berbagi pekerjaan kepada anggota tim yang lain. Dalam sebuah
perusahaan seorang anggota tim hanya berhasil jika keseluruhan tim berhasil. Bersamaan dengan itu, para siswa mungkin tidak diajarkan bahwa para manajer setiap saat harus selalu tahu apa yang sedang dikerjakan setiap orang dan bagaimana kemajuan tugas mereka. Ini
mungkin tidak dibutuhkan untuk sebuah tugas sekolah. Tetapi jika anda mengajarkan Programmer Pemula untuk berkomunisasi, Anda akan memiliki anggota tim yang tidak terhingga nilainya.
Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek? Jelaskan.
Jawab:
1.Manajer Proyek (Project Manager)
PM adalah posisi pertama yang harus diisi. Pekerjaan ini diisi ketika proyek masih sekilas di mata orang, karena PM yang pertama menentukan apakah sebuah proyek dapat dikerjakan atau tidak. Manajer tingkat atas menugaskan PM. Mereka mencari seseorang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Keahliankeahlian lain yang mereka cari adalah pengetahuan tentang manajemen proyek, kemampuan mengorganisasi, dan keahlian teknik.
Kadang-kadang pekerjaan PM membutuhkan aksi yang tidak umum seperti berkata “Tidak” untuk perubahan permintaan yang menyimpang, mengumumkan kesalahan, atau mendisiplinkan orang orang. PM harus mengetahui orang-orang yang terlibat sama seperti
dalam politik, prosedur-prosedur pemakaian, dan proyek perusahaan.Keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah kepemimpinan yang luas, kemampuan bernegosiasi dan diplomasi.
2.Pimpinan Proyek (Project Leader)
Pimpinan Proyek adalah posisi kedua yang harus diisi. Sangatlah baik jika PM memilih orang ini. Pertama, PM harus bernegosiasi dengan Manajer Fungsional untuk tugas-tugas PL, kemudian yakinkan PL untuk bergabung dalam tim. PL terdaftar pada proposal karena
banyak detail proposal dikerjakan oleh PL. Pekerjaan ini sangat bersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik. Jangan mencari orang yang tidak mempunyai pendirian. Lebih baik mencari orang yang dapat mengingat pembuatan detail keseluruhan proyek tersebut. PL juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. PL akan memimpin keseluruhan wawancara dengan user dan menjadi pengawas harian bagi programmer.
3.Programmer
PM dan PL akan mulai berpikir tantang siapa yang dapat membentuk tim pemrograman dan bertanya pada Manajemen Fungsional (jika diperlukan) tentang kemampuan orang-orang ini (Programmer). Kemudian, ketika kontrak ditandatangani, mulailah mengumpulkan tim programmer Anda. Pertama pilihlah Programmer dengan kemampuan pemrogramannya.
Sebagai tambahan carilah keterangan tentang pengalaman mereka, tetapi bukan seseorang yang sudah melakukan hal yang sama selama 5 kali berturut-turut – orang ini akan bosan. Jika kandidat tersebut tidak memiliki pengalaman yang sesuai, hal lain yang dapat dipertimbangkan adalah latar belakang tentang sistem operasi, atau hal lainnya.
4.Programmer Ahli (The Guru Programmer)
Gaya hidup baru telah berevolusi sejak komputer ditemukan. Hal ini adalah Programmer Ahli atau “Hacker”. Orang ini bekerja secara misterius, pada jam-jam yang aneh; suka menentang dan tidak mau diatur, hanya ingin mengerjakan tugas sesuai dengan keinginanya. Tetapi ahli dalam bidangnya, dapat membuat program tugas-tugas yang rumit 10 kali lebih cepat dari orang lain. Disarankan jika Anda memiliki orang ini, organisasikan sebuah tim dan 1 ahli ini dikelilingi oleh para pemula. Hal ini akan sukses jika ahli tersebut senang menjelaskan sesuatu kepada orang lain (seperti yang biasa mereka lakukan) – para pemula akan belajar dari ahli ini.
5.Programmer Pemula (The Junior Programmer)
Programmer pemula biasanya memiliki bakat dan mempunyai keinginan untuk membuktikan diri mereka. Ada dua keahlian, bagaimanapun itu tidak selalu diajarkan di sekolah : komunikasi tim dan komunikasi manajemen. Selalu ada kompetisi di sekolah. Bahkan pada sebuah tim proyek, para siswa tidak membantu diantara sesama mereka. Mereka mungkin tidak diajarkan untuk berbagi pekerjaan kepada anggota tim yang lain. Dalam sebuah
perusahaan seorang anggota tim hanya berhasil jika keseluruhan tim berhasil. Bersamaan dengan itu, para siswa mungkin tidak diajarkan bahwa para manajer setiap saat harus selalu tahu apa yang sedang dikerjakan setiap orang dan bagaimana kemajuan tugas mereka. Ini
mungkin tidak dibutuhkan untuk sebuah tugas sekolah. Tetapi jika anda mengajarkan Programmer Pemula untuk berkomunisasi, Anda akan memiliki anggota tim yang tidak terhingga nilainya.
Langganan:
Postingan (Atom)