Kamis, 23 Oktober 2014

Fenomena Jejaring Sosial



            Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang ini berdampak langsung bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelum perkembangan tersebut nampak jelas di dunia ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam media telekomunikasi seperti internet. Berbeda dengan zaman sekarang di mana sebagian masyarakat bahkan masyarakat menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi komunikasi seperti internet.
            Internet memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat mengakses informasi secara mudah, cepat, dan terkini. Berbagai situs dalam internet seolah menjadi candu masyarakat di mana mereka manjadi mengandalkan internet untuk kepentingan hidup mereka.
            Salah satu situs yang saat ini sedang marak di kalangan masyarakat adalah jejaring sosial. Mendengar kata 'jejaring sosial' tentunya terlintas facebook, twitter, MySpace, dan sebagainya di pikiran kita. Kemunculan jejaring sosial disadari memang sudah menjadi gaya hidup dan fenomena di kalangan masyarakat khusunya remaja.
            Situs jejaring sosial merupakan web yang di dalamnya terdapat profil si pengguna dan berbagai informasi yang termuat di dalam situs tersebut. Melalui jejaring sosial kita dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk bergabung ke dalam situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki bertambah pengunjungnya dan kita dapat melakukan interaksi di dalamnya. Umumnya dalam jejaring sosial ini kita dapat memberikan biodata kita serta foto-foto yang dapat kita unggah dan orang lain dapat melihatnya.
            Situs jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997, yaitu Sixdegrees.com yang berfungsi untuk menambah teman dan mengirimkan pesan. Setelah itu pada tahun 1999-2000 muncul jejaring sosial yang memperluas komunikasi secara searah : lunarstorm, live journal, dan Cyword. Tahun 2001 muncul jejaring sosial untuk keperluan bisnis yang bernama Ryze.com. Pada tahun 2002 muncul jejaring sosial pertama yang ditunjukan untuk kalangan muda yang bernama friendster. Friendster sempat begitu mewabah di kalangan remaja yang mereka gunakan untuk saling berkenalan dengan orang lain atau sekedar melakukan iteraksi dengan kerabat atau teman jauh melalui aplikasi di dalamnya. Selain itu pada tahun tersebut juga terdapat situs yang memudahkan masyarakat untuk berekspresi melalui video yang diunggah melalui jejaring You Tube. Hingga saat ini pun peminat You Tube semakin besar dan dapat membawa banyak orang terkenal melalui situs tersebut.
            Kehadiran Facebook dan Twitter pada tahun 2006 hingga kini menggeser situs friendster yang semula sangat diminati banyak remaja. Kini facebook atau pun twitter tidak hanya diminati oleh anak muda saja, banyak orang dewasa yang sudah memiliki account kedua jejaring tersebut dan aktif mempergunakannya. Kehadiran facebook dapat mempermudah kita menemukan orang lain dengan mencari nama mereka.Selain itu kita dapat mengenal mereka lebih dalam dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Sedangkan kehadiran twitter menggunakan sistem follow-unfollow dan kita dapat melihat status terkini account yang sudah kita follow sebelumnya. Bahkan kini Kompas.com, detik.com, dan media informasi lainnya yang semula hanya berupa web biasa, kini sudah memunyai account twitter sehingga semakin mempermudah masyarakat untuk mengetahui informasi di sekitar dengan hanya membaca informasi terbaru dalam status twittertersebut.
            Fenomena jejaring sosial kini semakin besar terlihat di kalangan masyarakat Kehadiran smartphone seperti Blackberry semakin mempermudah kita dalam mengakses jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial memang memunyai manfaat positif yaitu kita dapat mengenal infomasi terbaru, mempermudah kita berinteraksi dengan orang banyak, dan meningatkan kualtias diri kita dalam segi teknologi komunikasi dan informasi. Namun terkadang jejaring sosial menjadi fenomena yang dampaknya tidak terlalu baik di masyarakat jika mempergunakannya secara berlebihan atau dalam pengertian yang salah. Misalnya dengan menulis status pada Facebook ataupun Twitter dapat mengundang emosi orang lain yang membacanya jika mereka merasa status tersebut ditunjukkan untu mereka, sehingga tidak jarang banyak sindiran atau ungkapan frontal yang menunjukan ketidaksenganan kita kepada orang lain. Selain itu banyak masyarakat yang menggunakan jejaring sosial sebagai tempat sharing yang sifatnya pribadi seperti masalah keluarga atau berbagai hal yang tidak pantas dipublish di media tersebut. Hal itu dapat menyebabkan pandangan negatif orang lain terhadap diri kita.
            Jejaring sosial memang dapat mendekatkan orang-orang yang sebelumnya jauh dengan kita. Kita dapat bertemu dengan mereka lewat jejaring sosial dan mengakrabkan hubungan dengan berbagai pihak, bahkan beberapa orang melakukan hubungan spesial dengan orang-orang yang mereka temui lewat jejaring sosial. Namun seringkal masyarakat lupa waktu bahkan melupakan orang-orang terdekatnya seperti keluarga hanya karena jejaring sosial. Sering kita temui masyarakat sibuk memainkan Blackberry mereka untuk membuka Facebook atau Twitter mereka di rumah, jam kerja, jam pelajaran, bahkan di angkutan umum. Selain tidak mengefektifkan kinerja kita, hal ini dapat memicu kriminalitas orang-orang yang melihatnya. Sangat disayangkan apabila waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau kerabat malah kita habiskan di depan layar handphone. Lebih disayangkan lagi bila handphone kita raib jika kita memainkannya di tempat-tempat umum.
            Disadasri atau tidak, jejaring sosial memang telah mengubah gaya hidup banyak orang. Zaman dahulu kehidupan masyarakat tenang-tenang saja tanpa kehadiran jejaring sosial di tengah-tengah mereka. Sedangkan di era ini sebagain besar remaja dan orang dewasa dapat diibaratkan tidak bisa hidup tanpa teknologi seperti internet, smartphone, dan jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial meningkatkan rasa ingin tahu yang besar di masyarakat, membuat masyarakat ingin selalu update akan informasi dan trend saat ini, serta membuat masyarakat lebih membuka diri dan keseharian mereka lewat situs sosial yang dapat dikunjungi oleh banyak orang.
            Jejaring sosial memang sudah menjadi candu bagai banyak masyarakat Indonesia. Kehadirannya membawa perubahan positif maupun negatif yang berdampak bagi kita dan hubungan sosial dengan orang lain. Penggunaan jejaring sosial sebaiknya dapat dilakukan sesuai porsi dan tempatnya. Mengumbar amarah dan hal-hal yang sifatnya pribadi dapat menurunkan kualitas diri kita di mata orang lain. Hal itu hanya akan membuat mereka menganggap bahwa kita hanyalah pribadi yang kurang percaya diri. Selain itu dengan menggunakannya dalam porsi berlebih akan membuat kita terlalu bergantung dengan jejaring sosial dan menomor duakan hal-hal yang justru lebih penting seperti pekerjaan, pelajaran, bahkan waktu bersama orang-orang terdekat, sehingga penggunaannya harus menyesuaikan penggunaan jejaring sosial itu. Perubahan teknologi yang besar berpengaruh pada perubahan gaya hidup yang besar juga.

Cara Penanggulangannya
Selektif dalam pertemanan
            Pertemanan di dunia maya tak mengenal batas, bisa berteman dengan siapapun dan dimanapun. Hal ini yang harusnya menjadikan perhatian oleh para pengguna jejaring social. Jangan sampai pertemanan ini berujung tindak kejahatan. Agar hal ini tidak terjadi maka dalam memilih pertemanan harus selektif, pastikan semua pertemanan adalah orang yang dikenal dengan baik dalam keseharian. Jika tidak di kenal lebih baik dihapus pertemanannya demi  keamanan.

Tampilkan informasi seperlunya
            Dalam jejaring sosial biasanya menampilkan menu yang memuat data anda, dalam pengisian data ini hendaknya diisi data seperlunya saja. Sehingga  informasi yang ditampilkan hanyalah informasi yang terbatas. Karena biasanya kejahatan akan berawal dari informasi yang ditampilkan baik alamat maupun nomor yang dapat dihubungi. Kemudian berlanjut berhubungan via telepon ketemuan dan biasanya  berlanjut pada tindak kejahatan.

Tampilkan foto sewajarnya
            Dalam jejaring social biasanya dimanfaatkan untuk menampilkan foto yang dimiliki. Dari foto inilah biasanya kejahatan dimulai karena ada ketertarikan dan penasaran pada foto tersebut.  Saat upload foto usahakan menggunakan foto yang sopan sehingga tidak menimbulkan niat untuk melakukan kejahatan.

Hindari ketemuan dengan orang  tak dikenal
            Setelah komunikasi via dunia maya biasanya dilanjutkan dengan ketemuan. Saat ketemuan inilah biasanya aksi kejahatan dilancarkan dan hendaknya harus diwaspadai oleh para remaja. Apalagi yang mengajak ketemuan adalah orang yang tak dikenal dan tak diketahui asal usulnya.
            Dan hal yang tak kalah pentingnya dari semua itu adalah ketakwaan dan kuatnya iman. Jika iman dan ketakwaanya tinggi pada Tuhan, pasti akan terhindar dari hal-hal yang negatif. Gunakan jejaring dengan bijaksana dan lebih hati-hati dalam memanfaatkannya.


Antara Client,Server Dan Skema Proses Sistem Terdistribusi



Pendahuluan
            Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Skema Sistem Client-Server

Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
            Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN (Metropolita Area Network) atau WAN (Wide Area Network). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processor, LAN dan Server seperti pada gambar 3.
Gambar-2 Host Sistem dan Sistem Client Server
User
            User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client, tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.
Gambar 3. Komponen Sistem Client Server
Client
            Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada. Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.

Network dan Transmisi
            Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International Standards Organization). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.

Servers
            Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI (Graphic User Interface), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
            Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.
            Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing. Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
1.      Network Management
2.      Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik
3.      Penyimpanan
4.      File Sharing
5.      Batch processing
6.      Bulletin Board access
7.      Facsimile transmission

Pemrosesan Database
            Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.
            Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network management.

Pemrosesan Applikasi
            Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :
1.      Fungsi pemprosesan didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.
2.      UI dan GUI menjadi lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih penting.
3.      Digunakannya Advance networking seperti LAN
4.      Code generator juga digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.
5.      Tools pengembangan seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat diperlukan

            Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI (User Interface). Diagram skematik pendekatan client server ditunjukan pada gambar 4.
Gambar 4- Applikasi Sistem Client Server

Keuntungan Sistem Client Server
1.      Mengurangi tanggung jawab dan biaya overhead
2.      Kontrol biaya operasional dan pengembangan yang lebih mudah
3.      Waktu respon yang lebih baik dalam pemrosesan.
4.      Akses data yang lebih besar bagi perusahaan. Sistem Client server mengamankan transaksi data dan menyimpannya pada server untuk kemudian dapat di sharing, dimanipulasi, dianalisa secara lokal.
5.      Memungkinkan pendistribusian proses dari tersentralisasi menjadi desktop computing
6.      Menawarkan kooperatif prosesing antara individu dan group antar departemen, geografis dan zona waktu.
7.      Rewriting software pada sistem client server memberikan keuntungan untuk mendapatkan sistem yang terintegrasi dan memberikan efisiensi.
8.      Menawarkan friendlu interface pada end user khususnya pada knowledge worker dan customer.
9.      Keterlibatan yang lebih untuk end user pada implementasi IT.
10.  Arsitektur terbuka dan sistem terbuka memberikan fleksibilitas dalam memilih konfigurasi hardware yang berbeda, network, dan DBMS dari berbagai vendor.

Hambatan Implementasi Sistem Client Server

Organisasi
1.      Skill personel yang kurang memadai untuk implementasi sistem client server.
2.      Anti perubahan terhadap teknologi baru.
3.      Biaya konversi
4.      Membutuhkan koordinasi dan kontrol yang lebih pada end user.

Teknologi
1.      Membutuhkan infrastruktur LAN dan WAN
2.      Skill dan peralatan yang belum memadai
3.      Belum adanya pemahaman dan pengalaman dalam merencanakan sistem client server
4.      Tidak tersedianya produk dan tools pengembangan sistem client server
5.      Sedikitnya applikasi client server
6.      Sedikitnya standar nasional dan internasional untuk sistem client server.

Refrensi:
http://dennycharter.wordpress.com/2008/05/21/konsep-sistem-client-server/