Rabu, 12 November 2014

Kehidupan Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan




Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang desa saya atau bisa disebut kampung halaman saya dan juga tempat tinggal yang saya diami sekarang. Disini saya menjelaskan tentang bagaimana kehidupan masing – masing baik di pedesaan maupun perkotaan. Untuk pedesaan saya mengambil contoh dari desa saya sendiri atau kampung saya di Sragen. Untuk perkotaan mungkin contoh yang saya ambil adalah kota Tangerang atau Depok juga bias karena kebetulan saya ngekost di Depok. Ok! Langsung saja saya akan menjelaskan tentang kampung saya dulu yaitu Sragen.
 
Di Sragen atau di desa saya disana tempatnya sejuk, tidak terlalu banyak kendaraan umum karena masyarakat disana lebih suka berjalan kaki atau naik sepeda. Karena di desa saya tempatnya penuh dengan ladang pertanian, setiap pagi masyarakat disana berangkat pagi – pagi untuk mengurusi pertanian mereka. Kakek saya yang bekerja sebagai petani mengurusi padi nya setiap hari, oleh karena itu setiap saya pulang kampung saya selalu pulang membawa beras satu atau dua karung :D . Masyarakat disana orangnya baik – baik dan ramah. Mungkin karena memang sudah adatnya Jawa yang dikenal dengan orangnya yang kalem – kalem. Orang – orang disana juga rasa tolong menolongnya sangat erat. Pokoknya disana tempatnya enak deh untuk ditanggali. Namun ada sesuatu yang kurang bagi saya apabila berada disana. Yaitu satu,teknologinya. Pedesaan teknologinya memang selalu kalah jauh dengan perkotaan. Terutama kurangnya  jaringan telepon ataupun internet. Kadang kalau buka HP dan cek sinyal suka kosong sinyalnya jadi sedikit menyulitkan apabila ingin berkomunikasi jarak jauh disana. Meskipun efek baiknya dari kurangnya teknologi tersebut yang namanya pedesaan udaranya jauh lebih bersih dibanding perkotaan. Itulah yang menyebabkan orang desa itu meskipun orangnya sudah berumur namun tubuhnya sehat – sehat dan segar bugar. Ok!itu sedikit cerita saya tentang desa atau kampung saya Sragen. Maaf apabila ada salah kata atau ceritanya kurang mendetail dikarenakan saya kalu pulang kampung tidak bisa lama - lama tinggal disana,paling lama hanya seminggu. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang tempat tinggal saya yaitu Tangerang.

Di Tangerang di sekitar rumah saya orang orang nya sama – sama baik seperti di kampung. Saling tolong menolong juga meskipun terkadang ada saja konflik antar tetangga. Di karenakan Tangerang banyak pabrik – pabrik, membuat banyak masyarakat Tangerang bekerja sebagai buruh pabrik. Setiap pagi berkangkat kerja dan pulang sore atau malam. Dan karena pagi hari bertepatan juga dengan masuknnya anak sekolahan jadinya setiap pagi jalanan pada jam – jam tertentu selalu macet. Meskipun lewat jalan alternatif pun tetap saja pada jam tertentu tersebut pasti macet jadi banyak yang menyebabkan beberapa anak sekolahan datang terlambat. Tidak hanya itu, karena banyaknya kendaraan di daerah perkotaan menyebabkan udara disekitar jadi kurang baik untuk kesehatan. Jadi sangat disarankan apabila pada jam – jam tertentu ingin berangkat kerja atau sekolah menggunakan masker untuk melindungi dari polusi udara akibat benyaknya kendaraan. Namun meskipun Tangerang terlihat seperti tempat yang kurang nyaman untuk  ditempati, itu hanya berlaku bila dijalan rayanya saja dan ketika macet parah. Seandainya gak macet alias jalan lancar jaya, udara di Tangerang aman untuk dihirup. Dan karena daerah pabrik jadi teknologi disana sudah berkembang pesat.  Tidak perlu takut gak ada sinyal atau gak ada koneksi internet disana, Ok! Itu sedikit cerita tentang tempat tinggal saya di Tangerang. Maaf gak bisa panjang lebar dan juga mendetail karena saya sendiri ngetik ini aja bingung mau apa yang mau dibahas. Saya hanya membahas sesuai judul alias tugas yang diberikan saja. Ok! Terima kasih Wassalam~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar